tag:blogger.com,1999:blog-76331555036229881062024-03-14T06:13:58.068-07:00Catatan Radiografer andiintanhttp://www.blogger.com/profile/09376936551989811096noreply@blogger.comBlogger9125tag:blogger.com,1999:blog-7633155503622988106.post-21282769473019028442013-05-21T20:22:00.000-07:002013-05-21T20:22:20.477-07:00Sejarah Penggunaan Bahan Kontras dalam Radiografi
<div class="post-header">
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-3890800102404626568" itemprop="description articleBody">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman',serif;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Times,'Times New Roman',serif;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Bahan
Kontras merupakan senyawa-senyawa yang digunakan untuk meningkatkan
visualisasi (visibility) struktur-struktur internal pada sebuah
pencitraan diagnostic medik.</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Bahan
kontras dipakai pada pencitraan dengan sinar-X untuk meningkatkan daya
attenuasi sinar-X (Bahan kontras positif) atau menurunkan daya attenuasi
sinar-X (bahan kontras negative dengan bahan dasar udara atau gas). </span><span style="line-height: 150%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times,'Times New Roman',serif;">Sejarah
perkembangan bahan kontras dimulai pada tahun 1897, pada saat itu
Tuffier melakukan percobaan dengan memasukkan sebuah kawat ke dalam
ureter melalui kateter. Pada percobaan tersebut, kawat tampak pada
gambaran radiografi membentuk gambaran dari ureter. Padahal sebelumnya
amatlah sulit untuk memvisualisasikan gambaran ureter pada gambaran
radiografi.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times,'Times New Roman',serif;">Sejak
saat itu dimulailah berbagai percobaan dengan menggunakan bahan kontras
cair untuk menggambarkan anatomi dari traktus urinarius. Bahan cair
yang digunakan untuk percobaan tersebut antara lain koloid perak,
bismuth, natrium iodide, perak iodide, dan stronsium klorida. </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Penggunaan suspensi Bismuth Nitrat diperkenalkan
oleh Klose dan Wulf pada tahun 1904.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times,'Times New Roman',serif;">Namun
perak dan bismuth ditinggalkan karena memiliki ukuran atom yang cukup
besar, tidak larut dalam air sehingga tersisa dalam tubuh pasca
pemeriksaan, dan berefek toksik bagi ginjal.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times,'Times New Roman',serif;"> Dengan
ditinggalkannya perak dan bismuth, para peneliti mulai meneliti bahan
Iodium, terutama bahan Natrium Iodida, karena bahan ini mudah larut
dalam air. Namun masih ada kendala yang terjadi, yaitu ukuran atom
iodium masih cukup besar dan iodium yang bebas bersifat toksik.
NatriumIodida mash tetap berbahaya karena tetap mengakibatkan efek
samping karena menghasilkan Iodium bebas.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Times,'Times New Roman',serif;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Berangsur-angsur
metode tersebut mulai ditinggalkan karena menimbulkan komplikasi yang
berbahaya. Infeksi, trauma jaringan, terjadinya emboli, dan deposit
perak dalam ginjal merupakan akibat sampingan yang tidak bisa dihindari.</span><span style="line-height: 150%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Times,'Times New Roman',serif;"><span style="line-height: 150%;">Pada tahun </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">1928
seorang ahli urologi, Dr.Moses Swick bekerjasama dengan
Prof.Lichtwitz,Binz, Rath, dan Lichtenberg memperkenalkan penemuannya
tentang media kontras iodium water-soluble yang digunakan dalam
pemeriksaan urografi secara intravena</span><span style="line-height: 150%;">. </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> Media kontras yang berhasil disintesa</span><span style="line-height: 150%;"> adalah </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">sodium
iodopyridone-N-acetic acid yang disebut Urosectan-B (Iopax), dan sodium
oidomethamate yang disebut Uroselectan-B (Neoiopax). </span><span style="line-height: 150%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Times,'Times New Roman',serif;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Dari
segi radiograf kedua macam media kotras tersebut memberikan hasil yang
memuaskan, namun dari pasiennya masih menimbulkan efek yang merugikan,
yaitu : mual dan muntah.</span><span style="line-height: 150%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Times,'Times New Roman',serif;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Dr.Swick dan kawan-kawan</span><span style="line-height: 150%;"> kemudian melakukan </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">pengembangan</span><span style="line-height: 150%;"> yaitu menggunakan </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Iodopyracet menggantikan Neoiopax dalam pemerikasaan Urografi intra ven</span><span style="line-height: 150%;">a. Namun penyebab terjadinya efek mual dan muntah masih menjadi misteri yang belum terpecahkan pada saat itu.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Times,'Times New Roman',serif;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">T</span><span style="line-height: 150%;">ahun </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">1950
semua jenis media kontras untuk pemakaian secara intravaskuler mulai
mengalami pergantian. Intravaskular menggunakan molekul asam benzoat
sebagai bahan dasarnya dengan mengikat tiga atom iodium. </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> </span><span style="line-height: 150%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Times,'Times New Roman',serif;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Akhirnya media kontras yang dapat pula digunakan secara intravaskular secara kontinyu terus mengalami penyempurnaan</span><span style="line-height: 150%;">. </span><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Dari hasil penelitian membuktikan ionisitas dan osmolalitas merupakan kunci utama terjadinya keracunan pada pasien. </span><span style="line-height: 150%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Times,'Times New Roman',serif;"><span style="line-height: 150%;">Pada tahun</span><span lang="IN" style="line-height: 150%;"> 1969 dr.Torsten Almen mengembangkan jenis media kontras non-ionik dengan osmolalitas yang cukup rendah. </span><span style="line-height: 150%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Times,'Times New Roman',serif;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Mula-mula
ia mengadakan penelitian terhadap keluarga Metrizamide yang sebelumnya
dipakai pada pemeriksaan mielografi. Dengan diciptakannya media kontras
water soluble untuk pemeriksaaan mielografi, penggunaan secara
intravaskular mulai dipelajari.</span><span style="line-height: 150%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Times,'Times New Roman',serif;"><span lang="IN" style="line-height: 150%;">Hasil
akhir penelitian memberikan jalan yang terbaik untuk segala macam
pemeriksaan radiologi yang menggunakan media kontras iodium non-ionik
water-soluble secara intravaskular</span><span style="line-height: 150%;">. </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Namun
meskipun bahan kontras sudah mampu memvisualisasikan struktur – struktur
internal pada pencitraan diagnostic medic, masih terdapat kendala mengenai
kualitas visualisasi yang ditampilkan.
Kualitas visualisasi dari bahan kontras mengalami perbedaan pada
gambaran CT Scan. Hal – hal yang mempengaruhi dari adanya perbedaan nilai
kontras dari kontras media antara lain adalah; </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cardiac output pasien, </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kecepatan aliran bahan kontras saat
diinjeksikan (Injection rate)</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Total volume yang diinjeksikan,</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Konsentrasi bahan kontras,</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> ·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tipe injeksi, uniphase atau biphase,</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ureum creatin, </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Berat badan, </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jenis penyakit yang diderita, </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Waktu delay scan time,</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kecepatan pesawat CT dalam mengambil
data (Scan Time)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Selain
itu juga ada perbedaan nilai kontras pada seorang pasien yang dilakukan
pemeriksaan CT Scan dengan menggunakan bahan kontras di tiap slice yang
didapat. Pada slice tertentu pada
pemeriksaan CT Scan didapatkan gambaran kontras yang cukup baik dan pada slice
yang lainnya, kontras yang didapat menjadi menurun. Untuk hal ini, yang sangat
mempengaruhinya adalah :</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Injection Rate, kecepatan aliran bahan
kontras saat dilakukan penyuntikan, </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kecepatan pesawat CT Scan dalam
mengambil data pada saat scaning (Scan Time), dan </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kecepatan aliran darah dari pasien
(Cardiac Output).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk
kecepatan aliran bahan kontras, sebelumnya sangat mengalami kendala karena
dengan penyuntikan secara manual, kecepatan aliran menjadi berubah-ubah
tergantung kepada petugas yang melakukan penyuntikan. Namun hal ini dapat diatasi dengan penggunaan
injector otomatis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Untuk
faktor kecepatan pesawat CT Scan dalam mengambil data saat scaning, sebenarnya
dapat diatasi dengan menggunakan pesawat CT Scan yang lebih canggih yang mampu
melakukan pengambilan data dengan sangat cepat.
Namun karena harganya yang cukup mahal, hal ini tetap menjadi suatu
kendala yang cukup serius yang perlu diatasi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sedangkan
untuk factor kecepatan aliran darah pasien, selama ini disiasati dengan
menggunakan teknik biphase pada penyuntikan bahan kontras dengan menggunakan
injector otomatis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Aliran
darah yang cepat, mengantarkan bahan kontras dengan cepat pula. Sehingga bahan kontras yang melewati organ
yang diperiksa juga menjadi cepat. Hal
ini mengakibatkan penggambaran radiografi menjadi terdapat perbedaan dalam
kualitas nilai kontras yang didapat dari bahan kontras tersebut. Pada saat pengambilan scan dilakukan
bersamaan dengan bahan kontras melewati organ, gambaran kualitas kontras
radiografi dari organ yang diperiksa menjadi sangat baik. Namun saat scaning pada bagian berikutnya,
bahan kontras sudah bergerak cepat keluar dari organ tersebut sehingga gambaran
radiografi yang didapat kualitasnya menjadi jauh berkurang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penggunaan
teknik biphase pada penyuntikan bahan kontras yang menggunakan injector
otomatis adalah dengan menggunakan kecepatan yang berbeda pada saat
penyuntikannya. Bahan kontras yang
dimasukkan biasanya dibagi dua bagian. Bahan kontras bagian kedua biasanya
disuntikan lebih lambat dari bagian pertama. Hal ini dimaksudkan agar pada saat
pengambilan data diwaktu scaning, bahan kontras tidak terlalu cepat bergerak
meninggalkan organ sehingga kualitas kontras yang didapat menjadi lebih baik.</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center; text-indent: -4.5pt;">
<div style="text-align: left;">
<i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times,'Times New Roman',serif;">Referensi :</span></b></i><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> <span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">Siemens, </span><b style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><i>Syngo CT2010c Somatom Spirit Application
Guide, </i></b><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">2010</span></span></div>
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"> </span><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Materi Kuliah, <b><i>Bahan
Kontras Radiografi, </i></b> Program D4
Jurusan Teknik Radiografi.</span></div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Sumber: <a href="http://www.babehedi.com/2013/03/bahan-kontras_15.html">http://www.babehedi.com/2013/03/bahan-kontras_15.html</a></div>
<div style="text-align: left;">
</div>
</div>
</div>
andiintanhttp://www.blogger.com/profile/09376936551989811096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7633155503622988106.post-12601571025101050512013-05-21T19:32:00.001-07:002013-05-21T19:32:47.575-07:00BAGIAN-BAGIAN PESAWAT RONTGEN
<ul>
<li>
<h3>
<strong>TABUNG RONTGEN</strong></h3>
</li>
</ul>
<div style="padding-left: 30px;">
<strong>PRINSIP KERJA TABUNG RONTGEN</strong></div>
<div style="padding-left: 30px;">
<a href="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/cossortubedetail.jpg"><img alt="" height="318" src="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/cossortubedetail.jpg?w=469&h=318" title="cossortubedetail" width="469" /></a></div>
<div style="padding-left: 30px;">
<em>TUBE LABEL</em></div>
<div style="padding-left: 30px;">
<a href="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/xray_tube_001.jpg"><img alt="" class="alignnone wp-image-246" height="273" src="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/xray_tube_001.jpg?w=381&h=273" title="xray_tube_001" width="381" /></a></div>
<div style="padding-left: 30px;">
<em>TABUNG RONTGEN DIBUAT HAMPA UDARA BERISI ANODA DAN KATODA</em></div>
<div align="left" style="padding-left: 30px;">
<a href="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/xray_tube_070.jpg"><img alt="" class="alignnone wp-image-242" height="264" src="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/xray_tube_070.jpg?w=398&h=264" title="xray_tube_070" width="398" /></a></div>
<div style="padding-left: 30px;">
<a href="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/equipment_metal_glass_xray_tube_insert_2.jpg"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-232" src="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/equipment_metal_glass_xray_tube_insert_2.jpg?w=500" title="insert tube" /></a></div>
<ul>
<li>
<h3>
<strong>RUMAH TABUNG</strong></h3>
</li>
</ul>
<h1 style="padding-left: 30px;">
<a href="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/equipment_xraytube_cutaway.jpg"><img alt="" height="246" src="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/equipment_xraytube_cutaway.jpg?w=395&h=246" title="penampang tabung rontgen" width="395" /></a></h1>
<div align="left" style="padding-left: 30px;">
<a href="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/equipment_tube_housing.jpg"><img alt="" height="178" src="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/equipment_tube_housing.jpg?w=304&h=178" title="rumah tabung" width="304" /></a></div>
<ul>
<li>
<h3>
<strong>KEPALA TABUNG</strong></h3>
</li>
</ul>
<div style="padding-left: 30px;">
<a href="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/equipment_tube_head2.jpg"><img alt="" class="alignnone wp-image-236" height="306" src="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/equipment_tube_head2.jpg?w=407&h=306" title="kepala tabung" width="407" /></a></div>
<ul>
<li>
<h3>
<strong>ANODA </strong></h3>
</li>
</ul>
<div align="left" style="padding-left: 30px;">
ANODA YANG MASIH BARU</div>
<div align="left" style="padding-left: 30px;">
<a href="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/anode_new.jpg"><img alt="" height="219" src="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/anode_new.jpg?w=357&h=219" title="Anode_new" width="357" /></a></div>
<div align="left" style="padding-left: 30px;">
ANODA YANG SUDAH RUSAK (TERDAPAT LUBANG-LUBANG BEKAS TEMBAKAN ELEKTRON)</div>
<div align="left" style="padding-left: 30px;">
<a href="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/anode_dameaged.jpg"><img alt="" class="alignnone wp-image-223" height="263" src="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/anode_dameaged.jpg?w=359&h=263" title="Anode_dameaged" width="359" /></a></div>
<div align="left" style="padding-left: 30px;">
<strong>TABUNG RONTGEN DENGAN ANODA PUTAR</strong></div>
<div align="left" style="padding-left: 30px;">
<em>Anoda putar memungkinkan
elektron tidak tertuju pada satu titik sehingga pesawat tidak cepat
panas dan membuat pesawat lebih awet</em></div>
<div align="left" style="padding-left: 30px;">
<strong> <a href="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/equipment_rotating_anode_tube_1.jpg"><img alt="" class="alignnone wp-image-233" height="273" src="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/equipment_rotating_anode_tube_1.jpg?w=363&h=273" title="Equipment_rotating_anode_tube_1" width="363" /></a></strong></div>
<div align="left" style="padding-left: 30px;">
<strong>TABUNG RONTGEN DENGAN ANODA DIAM</strong></div>
<div align="left" style="padding-left: 30px;">
<em>Kelemahan tabung rontgen
dengan anoda diam ini adalah pesawat mudah rusak karena elektron hanya
tertuju pada satu titik pada anoda.</em></div>
<div align="left" style="padding-left: 30px;">
<a href="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/equipment_stationary_anode_tube.jpg"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-234" height="211" src="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/equipment_stationary_anode_tube.jpg?w=500&h=211" title="Equipment_stationary_anode_tube" width="500" /></a></div>
<ul>
<li>
<h3>
<strong>KOLIMATOR</strong></h3>
</li>
</ul>
<div style="padding-left: 30px;">
<em>kolimator berfungsi sebagai pengatur kolimasi (luas lapangan penyinaran)</em></div>
<div style="padding-left: 30px;">
<a href="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/equipment_collimator.jpg"><img alt="" class="alignnone wp-image-250" height="436" src="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/equipment_collimator.jpg?w=416&h=436" title="Equipment_collimator" width="416" /></a></div>
<ul>
<li>
<h3>
PENDINGIN TABUNG</h3>
</li>
</ul>
<div style="padding-left: 30px;">
<a href="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/equipment_tube_cooling.jpg"><img alt="" height="375" src="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/equipment_tube_cooling.jpg?w=500&h=375" title="Equipment_tube_cooling" width="500" /></a></div>
<ul>
<li>
<h3>
MEJA KONTROL</h3>
</li>
</ul>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
<em>meja kontrol terletak dibelakang shielding, berfungsi mengatur faktor exposi dan melakukan expose.</em></div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
<a href="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/equipment_grh_rm_3d.jpg"><img alt="" class="alignnone wp-image-229" height="191" src="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/equipment_grh_rm_3d.jpg?w=336&h=191" title="Equipment_grh_rm_3d" width="336" /></a></div>
<ul>
<li>
<h3>
MEJA PEMERIKSAAN</h3>
</li>
</ul>
<div style="padding-left: 30px;">
gambar meja pemeriksaan tanpa tutup atas.</div>
<div style="padding-left: 30px;">
<a href="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/equipment_table_no_top.jpg"><img alt="" height="298" src="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/equipment_table_no_top.jpg?w=398&h=298" title="Equipment_table_no_top" width="398" /></a></div>
<div style="padding-left: 30px;">
Tempat memasukkan kaset dibawah meja pemeriksaan.</div>
<div style="padding-left: 30px;">
<a href="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/equipment_grh_rm_3h.jpg"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-231" height="375" src="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/equipment_grh_rm_3h.jpg?w=500&h=375" title="Equipment_grh_rm_3h" width="500" /></a></div>
<div style="padding-left: 30px;">
</div>
<div style="padding-left: 30px;">
<strong>BUCKY STAND</strong></div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
</div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
<a href="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/equipment_grh_rm_3f.jpg?w=363&h=483" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" class="alignnone wp-image-252" height="483" src="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/equipment_grh_rm_3f.jpg?w=363&h=483" title="Equipment_grh_rm_3f" width="363" /></a> </div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="padding-left: 30px; text-align: left;">
<a href="http://firzandinata.files.wordpress.com/2012/01/equipment_grh_rm_3f.jpg">Sumber: http://firzandinata.wordpress.com/teknik-pesawat-radiasi/</a></div>
andiintanhttp://www.blogger.com/profile/09376936551989811096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7633155503622988106.post-41791352412911138162013-05-21T19:27:00.003-07:002013-05-21T19:27:34.060-07:00Dasar-dasar Pesawat Rontgen<h1 class="post-title entry-title">
<br />
</h1>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Tegangan Line </li>
</ul>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Tegangan line adalah tegangan atau catu daya yang mensupply suatu
alat/pesawat agar alat tsb dapat berfungsi. Tegangan Line dapat berupa
tegangan AC maupun DC. Tegangan Line AC pada umunya diperoleh dari
tegangan PLN
· </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Line Voltage Compensator. </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Line Voltage Compensator (LVC) sering disebut juga Line Selector.
LVC ini berada pada rangkaian awal
dari power supply sebuah pesawat rontgen.
Tujuan LVC ini adalah mengatur agar tegangan yang masuk ke pesawat
Rontgen sesuai dengan tegangan yang dibutuhkan oleh pesawat itu sendiri.
Kadang tegangan supply yang dari PLN nilainya dapat kurang atau lebih
dari standar, maka LVC ini mengaturnya agar sesuai yang akan dikomsumsi
pesawat tsb. Line Selector pada umumnya diatur secara manual oleh
operatornya
· </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Auto Trafo (Automatic Transformer)</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
.
Auto trafo bentuknya hampir sama dengan biasa, namun pada trafo ini
jarang dijumpai adanya lilitan primer maupun sekundernya yang terpisah,
lilitannya hanya lilitan tunggal yang terlilit pada inti besi, namun
terdapat beberapa terminal pengaturan tegangan output.
· </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Transformator.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Transformtor biasanya orang menyingkatnya dengan kata trafo, gunannya
adalah untuk menaikkan atau menurunkan tegangan AC.
Pada hakekatnya trafo terdiri dari teras atau lempengan besi lunak yang
disusun rapat, lilitan primer dan lilitan sekunder.
Lilitan primer adalah gulungan /lilitan kawat tembaga yang dialiri arus /
tegangan yang masuk (input), sedangkan lilitan sekunder adalah gulungan
kawat tembaga yang mempunyai tegangan output setelah inputnya diberi
tegangan.
Kenaikkan/penurunan tegangan output sebanding dengan perbandingan jumlah
lilitan pada primer maupn sekunder.
·</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Tabung sinar x </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Jenis tabung x dibedakan 2 jenis yaitu : Tabung rontgen degan anoda
putar (Rotating anode) dan tabung rontgen dengan anoda diam (Stationary
anode). Beberapa bagian yang terdapat pada tabung rontgen antara lain :
Katoda, Anoda, Rotor (berada diluar insert tube), Stator, Target (piring
anoda terbuat dari wolfram), Tangkai Molybdenum, Rumah tabung (tube
housing, Expansion diaphragma, Tombol pengaman (safety switch), Tube
windows( jendela tanung), Minyak pemdingin (olie trafo)
· </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Katoda</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
.
Merupakan tempat filamen yang terbuat dari kawat tungsten yang mempunyai
titik lebur tinggi. Pada filamen terjadi emisi elektron akibat
pemanasan filamen.
Emisi elektron artinya terlepasnya elektron dari atom-atom bahan filamen
tersebut (atom Wolfram) oleh karena panas yang terjadi pada filamen.
Banyaknya elektron bebas dapat terjadi pada permukaan filamen tergantung
pada pengaturan tegangan yang masuk ke filamen diatur melalui
pengaturan tahanan (Rheostat).
Disamping mempunyai kutub negatif, filamen juga dilengkapi alat pemusat
elektron (focusing cup) pada ujung filamen.
· </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li> Anoda</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan sasaran (target) yang akan ditembaki oleh elektron,
dilengkapi dengan bidang focus (focal spot). Permukaan anoda membentuk
sudut dengan kemiringan 45 derajat. Kemiringan ini untuk mendapatkan
focus efektif agar sinar x yang keluar dari tabung dapat terarah.
Bahan anoda terbuat dari wolfram/tungsten, dg nomor atom 74 dan
mempunyai titik lebur 3360 derajat Celcius, mempunyai keuntungan sebagai
penghantar panas yang baik. Anoda ini juga berfungsi/merangkap sebagi
kutub positif.
· Tube Housing
Dinding bagian luar tabungdisebut rumah tabung ,erbuat dari metal,
bagian dalamnya terbuat dari lapisan timbal (Pb), Fungsi dinding ini
agar dapat menekan radiasi yang tidak dibutuhkan. Rumah tabung juga
dilengkapi sambungan kabel tegangan tinggi yaitu kabel dari HTT.
· </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Tombol (safety switch dan Expansion diaphragma) </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Pada beberapa tabung dilengkapi juga dengan alat pengaman terhadap panas
yang berlebihan yang mungkin terjadi didalam tabung akibat proses
pembangkitan sinar x tersebut. Alat pangaman ini disebut safety switch
denganmemmanfaatkan alat membran yang terdapat pada expansion chamber).
· </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Windows (jendela tabung) </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Pada bagian dimana sinar dapat keluar disebut poet (window) ditutup
dngan bahan yang terbuat dari kaca atau mika/plastik/acrylic yang
fungsinya disamping dapat melewatkan sinar x , juga dapat menahan minyak
trafo yang ada didalam tabung agar tidak dapat keluar.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Dinding tabung</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Dinding tabung insert ini terbuat dari gelas pyrex yang berfungsi untuk
menempatkan filamen dan target berada didalam ruangan hampa udara.
Keadaan hampa udara ini berfungsi agar elektron didalam tabung
dapatdikendalikan, Tabung kaca yang tinggi kevakumannya ini terendam
dalam minyak trfao. Minyak ini berfungsi sebagai bahan isolasi tegangan
tinggi dan juga sebagai pendingin tabung rontgen.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Rotor</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Berfungsi agar anoda dapat berputar sampai 8000-9000 rpm. Keuntungan
denga anoda putar antara lain pendinginan dpt lebih sempurna, target
elektron dapat berganti-ganti sehingga bisa awet.</div>
<div style="text-align: justify;">
Filter tabung sinar-X.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada jendela tabung Rontgen ditempatkan / dipasang filter sinar xl. Ada
2 macam filter, yaitu : a. Inhernt filter dan b. Additional filter.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li><i>Inherent Filter</i>.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan bahan-bahan yang dilalui sinar x setelah keluar dari target.
Inherent filter terdiri dari gelas/kaca (tabung sinar x, minyak trafo,
acrylic jendela tabung, seluruhnya setara dengan ketebalan dari 0,5 –
1,0 mm aluminium.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Additional Filter (filter tambahan).</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Untuk setiap pesawat perlu mendapat tambahan filter yakni 1,5 mm – 2,0
mm ketebalan aluminium yang gunanya untuk dapat menahan sinar-x yang
mempunyai panjang gelombang tertentu.
Untuk itu ada ketentuan-ketentuan (tabel tertentu) didalam penggunaan
filter tambahan ini sesuai dengan besarnya KV yang digunakan.
Tabung Rontgen bila digunakan harus mempergunakan alat yang dapat
mengarahkan dan membatasi lapangan penyinaran berupa collimator yang
dapat diatur besar/kecilnya luas bidang pemaparan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Persyaratan tabung sinar-X.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
a. Terbuat dari Metalic dan pada bagian dalamnya dilapisi dengan timah
hitam/timbal sehingga tahan panas terhadap sinar-x (x-ray proof) </div>
<div style="text-align: justify;">
b. Dinding tabung tahan akan goncangan (shock proof) </div>
<div style="text-align: justify;">
c. Harus mempunyai bahan isolasi (minyak trafo) dan tahan terhadap tegangan tinggi. </div>
<div style="text-align: justify;">
d. Pada tabung terdapat socket yang berhubungan dengan ujung kabel tegangan tinggi untuk anoda dan katoda. </div>
<div style="text-align: justify;">
e. Mampu menerima panas (Anoda heat storage capacity).</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: <a href="http://ardhysmart.blogspot.com/2012/05/dasar-dasar-pesawat-rontgen.html">http://ardhysmart.blogspot.com/2012/05/dasar-dasar-pesawat-rontgen.html</a> </div>
andiintanhttp://www.blogger.com/profile/09376936551989811096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7633155503622988106.post-75223315000940791992013-05-17T21:07:00.002-07:002013-05-17T21:07:45.190-07:00Efek Radiasi Terhadap Manusia<br />
<div align="center">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /><img alt="Efek radiasi terhadap sel tubuh" height="356" src="http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/gbr/02-18.jpg" width="520" /></span></div>
<div align="JUSTIFY" class="isi1" style="text-align: justify; text-indent: 30px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jika radiasi mengenai tubuh manusia, ada 2 kemungkinan yang dapat terjadi: berinteraksi dengan tubuh manusia, atau hanya melewati saja. Jika berinteraksi, radiasi dapat mengionisasi atau dapat pula mengeksitasi <a href="http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/glosarium/005.htm">atom</a>. Setiap terjadi proses ionisasi atau <a href="http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/glosarium/033.htm">eksitasi</a>, radiasi akan kehilangan sebagian energinya. Energi radiasi yang hilang akan menyebabkan peningkatan temperatur (panas) pada bahan (atom) yang berinteraksi dengan radiasi tersebut. Dengan kata lain, semua energi radiasi yang terserap di jaringan biologis akan muncul sebagai panas melalui peningkatan vibrasi (getaran) atom dan struktur <a href="http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/glosarium/053.htm">molekul</a>. Ini merupakan awal dari perubahan kimiawi yang kemudian dapat mengakibatkan efek biologis yang merugikan.</span></div>
<div align="JUSTIFY" class="isi1" style="text-align: justify; text-indent: 30px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Satuan dasar dari jaringan biologis adalah sel. Sel mempunyai <a href="http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/glosarium/061.htm">inti sel</a> yang merupakan pusat pengontrol sel. Sel terdiri dari 80% air dan 20% senyawa biologis kompleks. Jika <a href="http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/glosarium/048.htm">radiasi pengion</a> menembus jaringan, maka dapat mengakibatkan terjadinya ionisasi dan menghasilkan <a href="http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/glosarium/039.htm">radikal bebas</a>, misalnya radikal bebas hidroksil (OH), yang terdiri dari atom oksigen dan atom hidrogen. Secara kimia, radikal bebas sangat reaktif dan dapat mengubah molekul-molekul penting dalam sel.</span></div>
<div align="center">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img height="331" src="http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/gbr/02-06.gif" width="450" /></span></div>
<div align="JUSTIFY" class="isi1" style="text-align: justify; text-indent: 30px;">
<img align="right" height="297" src="http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/gbr/02-07.gif" width="356" /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/glosarium/022.htm">DNA</a> (deoxyribonucleic acid) merupakan salah satu molekul yang terdapat di inti sel, berperan untuk mengontrol struktur dan fungsi sel serta menggandakan dirinya sendiri.</span></div>
<div align="JUSTIFY" class="isi1" style="text-align: justify; text-indent: 30px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Setidaknya ada dua cara bagaimana radiasi dapat mengakibatkan kerusakan pada sel. Pertama, radiasi dapat mengionisasi langsung molekul DNA sehingga terjadi perubahan kimiawi pada DNA. Kedua, perubahan kimiawi pada DNA terjadi secara tidak langsung, yaitu jika DNA berinteraksi dengan radikal bebas hidroksil. Terjadinya perubahan kimiawi pada DNA tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat menyebabkan efek biologis yang merugikan, misalnya timbulnya kanker maupun kelainan genetik.</span></div>
<div align="JUSTIFY" class="isi1" style="text-align: justify; text-indent: 30px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada dosis rendah, misalnya dosis radiasi latar belakang yang kita terima sehari-hari, sel dapat memulihkan dirinya sendiri dengan sangat cepat. Pada dosis lebih tinggi (hingga 1 Sv), ada kemungkinan sel tidak dapat memulihkan dirinya sendiri, sehingga sel akan mengalami kerusakan permanen atau mati. Sel yang mati relatif tidak berbahaya karena akan diganti dengan sel baru. Sel yang mengalami kerusakan permanen dapat menghasilkan sel yang abnormal ketika sel yang rusak tersebut membelah diri. Sel yang abnormal inilah yang akan meningkatkan risiko tejadinya kanker pada manusia akibat radiasi.</span></div>
<div align="JUSTIFY" class="isi1" style="text-align: justify; text-indent: 30px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Efek radiasi terhadap tubuh manusia bergantung pada seberapa banyak dosis yang diberikan, dan bergantung pula pada lajunya; apakah diberikan secara akut (dalam jangka waktu seketika) atau secara gradual (sedikit demi sedikit).</span></div>
<div align="JUSTIFY" class="isi1" style="text-align: justify; text-indent: 30px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebagai contoh, radiasi <a href="http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/glosarium/041.htm">gamma</a> dengan dosis 2 Sv (200 rem) yang diberikan pada seluruh tubuh dalam waktu 30 menit akan menyebabkan pusing dan muntah-muntah pada beberapa persen manusia yang terkena dosis tersebut, dan kemungkinan satu persen akan meninggal dalam waktu satu atau dua bulan kemudian. Untuk dosis yang sama tetapi diberikan dalam rentang waktu satu bulan atau lebih, efek sindroma radiasi akut tersebut tidak terjadi.</span></div>
<div align="JUSTIFY" class="isi1" style="text-align: justify; text-indent: 30px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Contoh lain, dosis radiasi akut sebesar 3,5 – 4 Sv (350 – 400 rem) yang diberikan seluruh tubuh akan menyebabkan kematian sekitar 50% dari mereka yang mendapat radiasi dalam waktu 30 hari kemudian. Sebaliknya, dosis yang sama yang diberikan secara merata dalam waktu satu tahun tidak menimbulkan akibat yang sama.</span></div>
<div align="JUSTIFY" class="isi1" style="text-align: justify; text-indent: 30px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Selain bergantung pada jumlah dan laju dosis, setiap organ tubuh mempunyai kepekaan yang berlainan terhadap radiasi, sehingga efek yang ditimbulkan radiasi juga akan berbeda.</span></div>
<div align="JUSTIFY" class="isi1" style="text-align: justify; text-indent: 30px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebagai contoh, <a href="http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/glosarium/001.htm">dosis terserap</a> 5 Gy atau lebih yang diberikan secara sekaligus pada seluruh tubuh dan tidak langsung mendapat perawatan medis, akan dapat mengakibatkan kematian karena terjadinya kerusakan sumsum tulang belakang serta saluran pernapasan dan pencernaan. Jika segera dilakukan perawatan medis, jiwa seseorang yang mendapat dosis terserap 5 Gy tersebut mungkin dapat diselamatkan. Namun, jika dosis terserapnya mencapai 50 Gy, jiwanya tidak mungkin diselamatkan lagi, walaupun ia segera mendapatkan perawatan medis.</span></div>
<div align="JUSTIFY" class="isi1" style="text-align: justify; text-indent: 30px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jika dosis terserap 5 Gy tersebut diberikan secara sekaligus ke organ tertentu saja (tidak ke seluruh tubuh), kemungkinan besar tidak akan berakibat fatal. Sebagai contoh, dosis terserap 5 Gy yang diberikan sekaligus ke kulit akan menyebabkan <a href="http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/glosarium/032.htm">eritema</a>. Contoh lain, dosis yang sama jika diberikan ke organ reproduksi akan menyebabkan mandul.</span></div>
<div align="JUSTIFY" class="isi1" style="text-align: justify; text-indent: 30px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Efek radiasi yang langsung terlihat ini disebut <a href="http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/glosarium/087.htm"><b>Efek Deterministik</b></a>. Efek ini hanya muncul jika dosis radiasinya melebihi suatu batas tertentu, disebut <a href="http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/glosarium/089.htm"><b>Dosis Ambang</b></a>.</span></div>
<div align="JUSTIFY" class="isi1" style="text-align: justify; text-indent: 30px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Efek deterministik bisa juga terjadi dalam jangka waktu yang agak lama setelah terkena radiasi, dan umumnya tidak berakibat fatal. Sebagai contoh, katarak dan kerusakan kulit dapat terjadi dalam waktu beberapa minggu setelah terkena dosis radiasi 5 Sv atau lebih.</span></div>
<div align="JUSTIFY" class="isi1" style="text-align: justify; text-indent: 30px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jika dosisnya rendah, atau diberikan dalam jangka waktu yang lama (tidak sekaligus), kemungkinan besar sel-sel tubuh akan memperbaiki dirinya sendiri sehingga tubuh tidak menampakkan tanda-tanda bekas terkena radiasi. Namun demikian, bisa saja sel-sel tubuh sebenarnya mengalami kerusakan, dan akibat kerusakan tersebut baru muncul dalam jangka waktu yang sangat lama (mungkin berpuluh-puluh tahun kemudian), dikenal juga sebagai periode laten. Efek radiasi yang tidak langsung terlihat ini disebut <b><a href="http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/glosarium/088.htm">Efek Stokastik</a></b>.</span></div>
<div align="JUSTIFY" class="isi1" style="text-align: justify; text-indent: 30px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Efek stokastik ini tidak dapat dipastikan akan terjadi, namun probabilitas terjadinya akan semakin besar apabila dosisnya juga bertambah besar dan dosisnya diberikan dalam jangka waktu seketika. Efek stokastik ini mengacu pada penundaan antara saat pemaparan radiasi dan saat penampakan efek yang terjadi akibat pemaparan tersebut. Kecuali untuk leukimia yang dapat berkembang dalam waktu 2 tahun, efek pemaparan radiasi tidak memperlihatkan efek apapun dalam waktu 20 tahun atau lebih.</span></div>
<div class="isi1" style="text-align: justify; text-indent: 30px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Salah satu penyakit yang termasuk dalam kategori ini adalah kanker. Penyebab sebenarnya dari penyakit kanker tetap tidak diketahui. Selain dapat disebabkan oleh radiasi pengion, kanker dapat pula disebabkan oleh zat-zat lain, disebut zat karsinogen, misalnya asap rokok, asbes dan ultraviolet. Dalam kurun waktu sebelum periode laten berakhir, korban dapat meninggal karena penyebab lain. Karena lamanya periode laten ini, seseorang yang masih hidup bertahun-tahun setelah menerima paparan radiasi ada kemungkinan menerima tambahan zat-zat karsinogen dalam kurun waktu tersebut. Oleh karena itu, jika suatu saat timbul kanker, maka kanker tersebut dapat disebabkan oleh zat-zat karsinogen, bukan hanya disebabkan oleh radiasi.</span></div>
<div class="isi1" style="text-align: left; text-indent: 30px;">
<br /></div>
<div class="isi1" style="text-align: left; text-indent: 30px;">
Sumber: <a href="http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/2-3.htm">http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/2-3.htm</a></div>
andiintanhttp://www.blogger.com/profile/09376936551989811096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7633155503622988106.post-37408365743958904112013-05-17T20:59:00.001-07:002013-05-17T21:00:23.813-07:00Keselamatan Kerja Radiologi <span style="background-color: white;"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-align: justify;">Radiasi yang digunakan di Radiologi di samping bermanfaat untuk membantu menegakkan diagnosa, juga dapat menimbulkan bahaya bagi pekerja radiasi dan masyarakat umum yang berada disekitar sumber radiasi tersebut. Besarnya bahaya radiasi ini ditentukan oleh besarnya radiasi, jarak dari sumber radiasi, dan ada tidaknya pelindung radiasi.<br /><br />Upaya untuk melindungi pekerja radiasi serta masyarakat umum dari ancaman bahaya radiasi dapat dilakukan dengan cara :</span><br style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 14.399999618530273px; text-align: justify;" /><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-align: justify;"><br />1. Mendesain ruangan radiasi sedemikian rupa sehingga paparan radiasi tidak melebihi batas-batas yang dianggap aman.<br />2. Melengkapi setiap ruangan radiasi dengan perlengkapan proteksi radiasi yang tepat dalam jumlah yang cukup.<br />3. Melengkapi setiap pekerja radiasi dan pekerja lainnya yang karena bidang pekerjaannya harus berada di sekitar medan radiasi dengan alat monitor radiasi.<br />4. Memakai pesawat radiasi yang memenuhi persyaratan keamanan radiasi.<br />5. Membuat dan melaksankan prosedur bekerja dengan radiasi yang baik dan aman.<br /><br /></span><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 14.399999618530273px; text-align: justify;"><b><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 12pt;">1. Desain dan paparan di ruangan radiasi</span></b></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-align: justify;">a. Ukuran Ruangan Radiasi<br />· Ukuran minimal ruangan radiasi sinar-x adalah panjang 4 meter, lebar 3 meter, tinggi 2,8 meter.<br />· Ukuran tersebut tidak termasuk ruang operator dan kamar ganti pasien.<br /><br />b. Tebal Dinding<br />· Tebal dinding suatu ruangan radiasi sinar-x sedemikian rupa sehingga penyerapan radiasinya setara dengan penyerapan radiasi dari timbal setebal 2 mm.<br />· Tebal dinding yang terbuat dari beton dengan rapat jenis 2,35 gr/cc adalah 15 cm.<br />· Tebal dinding yang terbuat dari bata dengan plester adalah 25 cm.<br /><br />c. Pintu dan Jendela<br />· Pintu serta lobang-lobang yang ada di dinding (misal lobang stop kontak, dll) harus diberi penahan-penahan radiasi yang setara dengan 2 mm timbal.<br />· Di depan pintu ruangan radiasi harus ada lampu merah yang menyala ketika meja kontrol pesawat dihidupkan.</span><br style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 14.399999618530273px; text-align: justify;" /><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-align: justify;"><br /> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-align: justify;"><span style="background-color: white;">· Tujuannya adalah :<br />ã Untuk membedakan ruangan yang mempunyai paparan bahaya radiasi dengan ruangan yang tidak mempunyai paparan bahaya radiasi.<br />ã Sebagai indikator peringatan bagi orang lain selain petugas medis untuk tidak memasuki ruangan karena ada bahaya radiasi di dalam ruangan tersebut.<br />ã Sebagai indikator bahwa di dalam ruangan tersebut ada pesawat rontgen sedang aktif.<br />ã Diharapkan ruangan pemeriksaan rontgen selalu tertutup rapat untuk mencegah bahaya paparan radiasi terhadap orang lain di sekitar ruangan pemeriksaan rontgen.<br /><br />· Jendela di ruangan radiasi letaknya minimal 2 meter dari lantai luar. Bila ada jendela yang letaknya kurang dari 2 meter harus diberi penahan radiasi yang setara dengan 2 mm timbal dan jendela tersebut harus ditutup ketika penyinaran sedang berlangsung.<br />· Jendela pengamat di ruang operator harus diberi kaca penahan radiasi minimal setara dengan 2 mm timbal.<br /><br />d. Paparan Radiasi<br />· Besarnya paparan radiasi yang masih dianggap aman di ruangan radiasi dan daerah sekitarnya tergantung kepada pengguna ruangan tersebut.<br />· Untuk ruangan yang digunakan oleh pekerja radiasi besarnya paparan 100 mR/minggu.<br />· Untuk ruangan yang digunakan oleh selain pekerja radiasi besarnya paparan 10 mR/minggu.</span></span><br />
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><br /></span></span>
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; text-align: justify;"><span style="background-color: white;">Sumber: </span></span><a href="http://cafe-radiologi.blogspot.com/search/label/Proteksi%20Radiasi">http://cafe-radiologi.blogspot.com/search/label/Proteksi%20Radiasi</a>andiintanhttp://www.blogger.com/profile/09376936551989811096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7633155503622988106.post-22295773660562221722013-05-17T20:57:00.000-07:002013-05-17T21:01:06.483-07:00Teknik Radiografi Kepala <br />
<div style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px; margin: 0px; padding: 0px;">
<b><span style="background-color: white; font-size: medium;">KEPALA atau CRANIUM</span></b></div>
<span style="background-color: white;"><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /></span>
<div style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px; margin: 0px; padding: 0px;">
<i><b><span style="background-color: white; font-size: medium;">( AP, LATERAL , DAN PA )</span></b></i></div>
<span style="background-color: white;"><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /></span>
<div style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px; margin: 0px; padding: 0px;">
<b style="background-color: white;">PROYEKSI AP</b></div>
<span style="background-color: white;"><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /></span>
<div style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px; margin: 0px; padding: 0px;">
<i style="background-color: white;">Ukuran Kaset : 24 x 30 cm memanjang</i></div>
<div style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px; margin: 0px; padding: 0px;">
<i style="background-color: white;">FFD : 90 cm</i></div>
<div style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px; margin: 0px; padding: 0px;">
<i style="background-color: white;">CR : Vertikal tegak lurus film</i></div>
<div style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px; margin: 0px; padding: 0px;">
<i style="background-color: white;">CP : Tepat pada Glabella atau nasion</i></div>
<span style="background-color: white;"><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /></span>
<div style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px; margin: 0px; padding: 0px;">
<b style="background-color: white;">Posisi Pasien :</b></div>
<span style="background-color: white;"><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Pasien tidur pada posisi supine diatas meja pemeriksaan dengan MSP tubuh tepat pada Mid Line meja pemeriksaan</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Kepala diposisikan AP dengan menempatkan MSP kepala tegak lurus pada bidang film</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Orbito Meatal Line (OML) tegak lurus bidang film</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Lakukan fiksasi pada bagian kepala dengan menggunakan spon dan juga sandbag untuk mencegah perputaran atau pergerakan pada objek kepala pasien</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Atur luas kolimasi atau batas lapangan penyinaran sesuai dengan besar objek ( tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit ) sebagai tindakan untuk proteksi radiasi terhadap pasien</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Jangan lupa untuk menggunakan Grid untuk menyerap radiasi hambur supaya gambaran yang dihasilkan baik</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Lindungi gonad pasien dengan menggunakan apron </span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Jika sudah siap seluruhnya, lakukan eksposi dengan faktor eksposi yang sudah disesuaikan untuk pemotretan kepala AP</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh876LXFzvfU4Csl66sB2U0gOJ1CXKJbK40KmWv_CuPaIJf0ph59-i1Ie9OMjk9sVN4m8iSrZL0zKfBzsLvOs98p3b4AndM0DxFf7jHo9URo-rwqAJkPJuYv2RRtVMPJsdM41pOtYnJNfgV/s1600-h/slide0003_image002.jpg" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5202842690220249282" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh876LXFzvfU4Csl66sB2U0gOJ1CXKJbK40KmWv_CuPaIJf0ph59-i1Ie9OMjk9sVN4m8iSrZL0zKfBzsLvOs98p3b4AndM0DxFf7jHo9URo-rwqAJkPJuYv2RRtVMPJsdM41pOtYnJNfgV/s320/slide0003_image002.jpg" style="border: 0px; cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a></span><br />
<div style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px; margin: 0px; padding: 0px;">
<b style="background-color: white;">Kriteria Gambar :</b></div>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Seluruh kepala tampak pada proyeksi Antero Posterior (AP), dengan batas atas verteks dan batas bawah simphysis menti (kedua batas itu diharapkan tidak terpotong)</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Kepala dalam posisi simetris, jarak batas orbita dengan lingkar kepala sama kiri dan kanan</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Tampak sinus frontalis, maksilaris, sinus ethmoidalis, dan crista galli</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Os frontalis tampak jelas</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Marker R atau L tampak sebagai penanda objek kiri atau kanan</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;"> </span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrrngTwQh0nLLr7CvhS-MRMVVJy6oDcQoH1_Pz2Fg1Ta1Nl8Sg3I9WLu8SGpAfoE77rHjeM0Y343GDs1ADUiG1qC5ojO-pIPJIliF_q6493IXRtvlu5fu2CULDmZ4dJf7jswOhAPtLsOCM/s1600-h/slide0004_image004.jpg" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5202846237863235810" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrrngTwQh0nLLr7CvhS-MRMVVJy6oDcQoH1_Pz2Fg1Ta1Nl8Sg3I9WLu8SGpAfoE77rHjeM0Y343GDs1ADUiG1qC5ojO-pIPJIliF_q6493IXRtvlu5fu2CULDmZ4dJf7jswOhAPtLsOCM/s320/slide0004_image004.jpg" style="border: 0px; cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><b style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">Baca Selengkapnya ( Klik READ MORE )</b><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7633155503622988106" name="more" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px; text-decoration: underline;"></a></span><br />
<div style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px; margin: 0px; padding: 0px;">
<b style="background-color: white;">PROYEKSI LATERAL</b></div>
<span style="background-color: white;"><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /></span>
<div style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px; margin: 0px; padding: 0px;">
<i style="background-color: white;">Ukuran Kaset : 24 x 30 cm memanjang</i></div>
<div style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px; margin: 0px; padding: 0px;">
<i style="background-color: white;">FFD : 90 cm</i></div>
<div style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px; margin: 0px; padding: 0px;">
<i style="background-color: white;">CR : Vertikal tegak lurus film</i></div>
<div style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px; margin: 0px; padding: 0px;">
<i style="background-color: white;">CP : 5 cm di atas Meatus Acusticus Externa (MAE)</i></div>
<div style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px; margin: 0px; padding: 0px;">
</div>
<div style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px; margin: 0px; padding: 0px;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px; margin: 0px; padding: 0px;">
<b style="background-color: white;">Posisi Pasien :</b></div>
<span style="background-color: white;"><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Pasien tidur pada posisi semi prone diatas meja pemeriksaan dengan MSP tubuh tepat pada Mid Line meja pemeriksaan</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Kepala harus diposisikan true lateral dengan menempatkan MSP kepala sejajar pada bidang film</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Infra Orbito Meatal Line ( IOML ) sejajar dengan bidang film</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Inter Pupillary Line (IPL) tegak lurus dengan bidang film</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Jangan lupa untuk menggunakan Marker R atau L sebagai penanda objek kiri atau kanan</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Lakukan fiksasi pada bagian kepala dengan menggunakan sand bad dan spon untuk mencegah pergerakan pada objek kepala pasien</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Atur luas kolimasi atau luas lapangan penyinaran sesuai dengan ukuran objek, tidak terlalu luas dan tidak terlalu kecil sebagai bentuk proteksi terhadap pasien</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Lindungi gonad pasien dengan menggunakan apron</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Jangan lupa menggunakan Grid untuk menyerap radiasi hambur supaya gambaran yang dihasilkan baik</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Jika sudah siap seluruhnya, lakukan eksposi dengan faktor eksposi yang sudah disesuaikan untuk pemotretan kepala Lateral</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;"> </span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiszkpjQDDpuHcDpUgQvVtPfUMe7mQ8dUvCO079CsS05ibeCaaMPgh7vFEibBiN1_ar5tIHbmu5L8GNv2EYYsArhBLOpM-JiUm4Ok1FPo0jUZKIlB3Vccv4REKc-6Q-Yi9PV7n8UVtcfZ0a/s1600-h/slide0008_image006.jpg" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5202847822706168050" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiszkpjQDDpuHcDpUgQvVtPfUMe7mQ8dUvCO079CsS05ibeCaaMPgh7vFEibBiN1_ar5tIHbmu5L8GNv2EYYsArhBLOpM-JiUm4Ok1FPo0jUZKIlB3Vccv4REKc-6Q-Yi9PV7n8UVtcfZ0a/s320/slide0008_image006.jpg" style="border: 0px; cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a></span><br />
<div style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px; margin: 0px; padding: 0px;">
<b style="background-color: white;">Kriteria Gambar :</b></div>
<span style="background-color: white;"><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Tampak keseluruhan kepala atau cranium dalam posisi lateral dengan batas atas vertex, batas belakang os occipital, batas depan soft tissue hidung</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Tampak sella tursica tidak berotasi dan tampak overlapping</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Tampak ramus mandibula yang superposisi</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Tampak Mastoid yang superposisi</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Tampak MAE yang superposisi</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Tergambarnya marker R atau L sebagai penanda objek kiri atau kanan.</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7VdjAfKkME61MyP6elkXwRXbEkzlXW550n0JLyQQdk2We_i30VPis21H2Fw4pQ2W8BiqNKqo2v2ZnELYeiURyDBhSgXGka0dm5yOZLdDlxkhF0TuSWbUpCFFG8j8pBGbRgulO76tfX8Kz/s1600-h/slide0010_image008.jpg" style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5202850279427461378" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7VdjAfKkME61MyP6elkXwRXbEkzlXW550n0JLyQQdk2We_i30VPis21H2Fw4pQ2W8BiqNKqo2v2ZnELYeiURyDBhSgXGka0dm5yOZLdDlxkhF0TuSWbUpCFFG8j8pBGbRgulO76tfX8Kz/s320/slide0010_image008.jpg" style="border: 0px; cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a></span><br />
<div style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px; margin: 0px; padding: 0px;">
<b style="background-color: white;">PROYEKSI PA</b></div>
<span style="background-color: white;"><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /></span>
<div style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px; margin: 0px; padding: 0px;">
<i style="background-color: white;">Ukuran Kaset : 24 x 30 cm memanjang</i></div>
<div style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px; margin: 0px; padding: 0px;">
<i style="background-color: white;">FFD : 90 cm</i></div>
<div style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px; margin: 0px; padding: 0px;">
<i style="background-color: white;">CR : Vertikal tegak lurus film</i></div>
<div style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px; margin: 0px; padding: 0px;">
<i style="background-color: white;">CP : Tepat pada Glabella atau nasion</i></div>
<span style="background-color: white;"><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;"> </span><b style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">Posisi Pasien :</b><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Pasien tidur pada posisi Prone di atas meja pemeriksaan dengan MSP tubuh tepat pada Mid Line meja pemeriksaan</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Kepala diposisikan PA dengan menempatkan dahi dan hidung menempel pada meja pemeriksaan</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- MSP kepala tegak lurus pada bidang film</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Orbito meatal line ( OML ) tegak lurus pada bidang film</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Lakukan fiksasi dengan cara dagu diganjal dengan spon untuk mencegah pergerakan dan pastikan tidak ada perputaran pada objek kelapa pasien</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;"> - Jangan lupa gunakan marker R atau L sebagai penanda objek kiri atau kanan</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Atur luas kolimasi atau luas lapangan penyinaran sesuai dengan ukuran objek, tidak terlalu luas dan tidak terlalu kecil sebagai bentuk proteksi terhadap pasien</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Lindungi gonad pasien dengan menggunakan apron</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Jangan lupa menggunakan Grid untuk menyerap radiasi hambur supaya gambaran yang dihasilkan baik</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Jika sudah siap seluruhnya, lakukan eksposi dengan faktor eksposi yang sudah disesuaikan untuk pemotretan kepala PA.</span></span><br />
<div style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px; margin: 0px; padding: 0px;">
<b style="background-color: white;">Kriteria Gambar :</b></div>
<span style="background-color: white;"><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Tampak keseluruhan kepala atau cranium dengan posisi PA dengan batas atas vertex, batas bawah simphysis menti, bagian samping kanan dan kiri kepala tidak terpotong</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Tampak sinus frontalis, maksilaris dan ethmoidalis</span><br style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;" /><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">- Tervisualisasi marker R atau L.</span></span><br />
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;"><br /></span></span>
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 12.800000190734863px;">Sumber: </span></span><a href="http://cafe-radiologi.blogspot.com/2010/08/teknik-radiografi-kepala.html">http://cafe-radiologi.blogspot.com/2010/08/teknik-radiografi-kepala.html</a>andiintanhttp://www.blogger.com/profile/09376936551989811096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7633155503622988106.post-72982456655325191062013-05-17T20:53:00.002-07:002013-05-17T20:53:32.356-07:00MANUAL VS AUTOMATIS PROCESSING RADIOGRAF<br />
<h2 class="post-title" style="border: 0px; clear: both; font-family: 'Trebuchet MS', 'Myriad Pro', Tahoma, sans-serif; font-size: 27px; font-weight: normal; line-height: 27px; margin: 0px 0px 22px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br /></h2>
<div class="date" style="border: 0px; font-family: Arial, 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 13px; height: 80px; left: -123px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px; position: absolute; text-align: center; top: -7px; vertical-align: baseline; width: 75px;">
<div class="bg" style="background-image: url(http://s0.wp.com/wp-content/themes/pub/choco/colors/default/images/date.png); background-position: 0px 0px; background-repeat: no-repeat no-repeat; border: 0px; height: 62px; margin: 0px; padding: 18px 0px 0px 5px; text-shadow: rgb(34, 34, 34) 0px 1px 1px; vertical-align: baseline; width: 70px;">
<span class="day" style="border: 0px; display: block; font-size: 26px; font-weight: bold; line-height: 1; margin: 0px; padding: 0px; text-transform: uppercase; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;">20</span></span><span style="border: 0px; display: block; font-size: 16px; font-weight: bold; line-height: 1; margin: 0px; padding: 0px; text-transform: uppercase; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;">NOV</span></span></div>
</div>
<div class="entry" style="border: 0px; font-family: Arial, 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; margin: 0px; overflow: hidden; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div style="border: 0px; line-height: 20px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px;">Seiring lemajuan teknologi, telah ada perkembangan dari system pemrosesan film radiograf secara manual dimana proses pencucian dilakukan oleh operator menjadi system pemrosesan film radiograf yang secara otomatis dikerjakan oleh suatu perangkat (automatic proscessor).</span></div>
<div style="border: 0px; line-height: 20px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Tentunya perubahan haruslah kea rah yang lebih baik. Ada suatu pebedaan antara pemrosesan manual dan otomatis diantaranya menyangkut tiga hal yaitu <strong style="border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">waktu, kemudahan, dan ekonomi.</strong></span></div>
<div style="border: 0px; line-height: 20px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="background-color: white; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> </strong><strong style="background-color: white; border: 0px; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Waktu</strong></div>
<div style="border: 0px; line-height: 20px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px;">secara umum, waktu yang dibutuhkan dalam prosesing otomatis relatif lebih singkat atau cepat dibandingkan dengan prosesing manual.</span></div>
<div style="border: 0px; line-height: 20px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;"> </span><strong style="background-color: white; border: 0px; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kemudahan</strong></div>
<div style="border: 0px; line-height: 20px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Pada manual processing, ada delapan tahap yang harus dikerjakan oleh seorang operator yang memproses radiograf di kamar gelap:</span></div>
<ol style="border: 0px; list-style: none; margin: 0px 0px 22px 25px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; list-style: decimal; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;">Unloading film</span></li>
<li style="border: 0px; list-style: decimal; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;">Loading film ke hanger</span></li>
<li style="border: 0px; list-style: decimal; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;">Development</span></li>
<li style="border: 0px; list-style: decimal; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;">Rinsing</span></li>
<li style="border: 0px; list-style: decimal; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;">Fixing</span></li>
<li style="border: 0px; list-style: decimal; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;">Washing</span></li>
<li style="border: 0px; list-style: decimal; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;">Drying</span></li>
<li style="border: 0px; list-style: decimal; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;">Reload film yang baru ke dalam kaset</span></li>
</ol>
<div style="border: 0px; line-height: 20px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;">Namun, pada automatic processing, hanya dibutuhkan beberapa tahap saja yaitu:</span></div>
<ol style="border: 0px; list-style: none; margin: 0px 0px 22px 25px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; list-style: decimal; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;">Unloading Film</span></li>
<li style="border: 0px; list-style: decimal; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;">Memasukkan film ke dalam processor</span></li>
<li style="border: 0px; list-style: decimal; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;">Reloading film baru ke dalam kaset</span></li>
</ol>
<div style="border: 0px; line-height: 20px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white;"> </span><strong style="background-color: white; border: 0px; font-size: 13px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ekonomi</strong></div>
<div style="border: 0px; line-height: 20px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="background-color: white; font-size: 13px;">Secara ekonomi, meskipun perangkat prosesing otomatis terbilang mahal, namun untuk jangka panjang akan dapat mengurangi biaya-biaya yang lain serta akan memberikan efisiensi kerja yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan dengan menggunakan prosesing otomatis, maka akan lebih banyak film yang dapat diproses dengan prosesing otomatis dari pada manual dalam waktu yang sama. Beberapa perbedaan ekonomis antara prosesing otomatis dan manual:</span></div>
<ol style="border: 0px; list-style: none; margin: 0px 0px 22px 25px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<li style="border: 0px; list-style: decimal; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;">Prosesing otomatis akan mengeliminasi kebutuhan akan hanger serta biaya penggantian hanger seperti jika terjadi kerusakan hanger yang di gunakan pada prosesing manual.</span></li>
<li style="border: 0px; list-style: decimal; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;">Konsumsi air untuk prosesing (rinsing dan washing) pada automatic processing jauh lebih sedikit dari pada manual processing.</span></li>
<li style="border: 0px; list-style: decimal; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;">Sampah film dapat direduksi. Hal ini karena proses developing bekerja secara standart.</span></li>
<li style="border: 0px; list-style: decimal; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;">Untuk biaya larutan kimia pada prosesing manual dan otomatis relative hamper sama.</span></li>
<li style="border: 0px; list-style: decimal; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;">Operator kamar gelap rata-rata dapat memproses film sebanyak 5m<sup style="border: 0px; font-size: 0.8em; height: 0px; line-height: 1; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">2</sup>/jam secara manual. sedangkan dengan automatic processing akan meningkat menjadi rata-rata 15m<sup style="border: 0px; font-size: 0.8em; height: 0px; line-height: 1; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">2</sup>/jam</span></li>
<li style="border: 0px; list-style: decimal; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: white;">Kebutuhan akan luasan kamar gelap menjadi lebih sedikit dari pada kebutuhan ruang untuk kamar gelap secara manual</span></li>
</ol>
<div>
Sumber: <a href="http://yosainto.wordpress.com/2011/11/20/manual-vs-automatis-processing-radiograf/">http://yosainto.wordpress.com/2011/11/20/manual-vs-automatis-processing-radiograf/</a></div>
</div>
andiintanhttp://www.blogger.com/profile/09376936551989811096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7633155503622988106.post-66992370724335315692013-05-07T00:42:00.003-07:002013-05-17T20:48:14.533-07:00Teknik Penyimpanan Film<h4 style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span style="font-size: x-small;"><i></i></span><span style="font-size: x-small;"><i>Syarat-syarat Penyimpanan Film Secara Umum :</i></span></h4>
<ul style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<li><h4>
<span style="font-size: x-small;"><i>Suhu ruangan kurang lebih 13 derajat celcius</i></span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: x-small;"><i>Kelembaban maksimum 50% dalam keadaan dingin</i></span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: x-small;"><i>Terlindung dari radiasi pengion</i></span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: x-small;"><i>Jauh dari bahan kimia</i></span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: x-small;"><i>Tidak terjadi tekanan mekanik diantara kotak-kotak film sendiri</i></span></h4>
</li>
</ul>
<h4 style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span style="font-size: x-small;"><i><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7633155503622988106" name="more"></a>Jika syarat-syarat diatas tidak dipenuhi maka akan terjadi :</i></span></h4>
<ul style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<li><h4>
<span style="font-size: x-small;"><i>fog level akan meninggi</i></span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: x-small;"><i>senssitifitas film menurun atau kepekaan film menurun</i></span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: x-small;"><i>kontras film menurun</i></span></h4>
</li>
</ul>
<h4 style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span style="font-size: x-small;"><i>Teknik Penyimpanan Film Digudang :</i></span></h4>
<ul style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<li><h4>
<span style="font-size: x-small;"><i>udara dingin dan kering</i></span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: x-small;"><i>sirkulasi udara cukup</i></span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: x-small;"><i>film harus disimpang menurut "Expire Date" nya</i></span></h4>
<ul style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<li><h4>
<span style="font-size: x-small;"><i>temeratur 20 derajat celcius</i></span></h4>
</li>
</ul>
<h4 style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span style="font-size: x-small;"><i>Teknik Penyimpanan Film Dikamar Gelap :</i></span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: x-small;"><i>disimpang dimeja kering</i></span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: x-small;"><i>dibuka pada keadaan gelap</i></span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: x-small;"><i>disimpang dalam keadaan tegak</i></span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: x-small;"><i>box film harus selalu ditutup</i></span></h4>
</li>
</ul>
<h4 style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<span style="font-size: x-small;"><i>Teknik Penyimpanan Film Dikamar Pemeriksaan :</i></span></h4>
<ul style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<li><h4>
<span style="font-size: x-small;"><i>didalam kaset</i></span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: x-small;"><i>jauh dari sumber radiasi</i></span></h4>
</li>
<li><h4>
<span style="font-size: x-small;"><i>terpisah antara film yang sudah di expose dengan film yang belum diexpose.</i></span></h4>
<h4>
<span style="font-size: x-small;"><i> Sumber: </i></span></h4>
<h4>
<span style="font-size: x-small;"><i><a href="http://radiologibankx-ray.blogspot.com/2012/05/teknik-penyimpanan-film.html">http://radiologibankx-ray.blogspot.com/2012/05/teknik-penyimpanan-film.html</a> </i></span></h4>
</li>
</ul>
andiintanhttp://www.blogger.com/profile/09376936551989811096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7633155503622988106.post-2460452461258567882013-05-07T00:36:00.000-07:002013-05-17T20:45:41.069-07:00Teknik Pemeriksaan Radiografi Thorax<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
<br />
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div align="justify">
<img alt="introtochest2" src="http://img109.imageshack.us/img109/8752/introtochest2.jpg" style="border: 0px solid; margin: 0px;" /> </div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
<u><br /><b>ANATOMI</b></u> </div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
<img alt="torax" height="264" src="http://img695.imageshack.us/img695/5923/torax.jpg" style="border: 0px solid; margin: 0px;" width="293" /></div>
<br />
<b>TUJUAN Tujuan pemeriksan foto toraks :</b> <br />
Menilai adanya kelainan jantung, misalnya : kelainan letak<br />
jantung, pembesaran atrium atau ventrikel, pelebaran dan penyempitan<br />
aorta. <br />
Menilai kelainan paru, misalnya edema paru, emfisema paru, tuberkulosis paru. <br />
Menilai adanya perubahan pada struktur ekstrakardiak. <br />
Gangguan pada dinding toraks • Fraktur iga • Fraktur sternum <br />
Gangguan rongga pleura • Pneumotoraks • Hematotoraks • Efusi pleura <br />
<br />
Gangguan pada diafragma • Paralisis saraf frenikus <br />
<br />
Menilai letak alat-alat yang dimasukkan ke dalam organ di rongga toraks misalnya: EET, CVP, NGT dll.<br />
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
</div>
<br />
<b>BAGAIMANA MEMBACA FOTO THORAX?</b><br />
Menentukan umur, jenis kelamin, dan riwayat pasien<br />
Mengidentifikasi proyeksi dan teknik yang digunakan:<br />
AP, PA, laterl, portable, atau standard distance<br />
Mengidentifikasi posisi pasien:<br />
Upright, supine, decubitus, lordosis<br />
Melihat cara bernapas pasien<br />
Adequate, hipoinflasi, hiperinflasi<br />
Mengidentifikasi abnormalitas yang jelas dan umum<br />
Ukuran jantung, besar atau normal<br />
Bentuk jantung, pembesaran rongga yang spesifik<br />
Contour/garis di bagian atas medistinal<br />
Memeriksa aliran udara, penyimpangan trachea<br />
Kesimettrisan paru-paru<br />
Adakah pergeseran kea rah mediastinal? <br />
Posisi hilus<br />
Infiltrasi, massa, atau nodule paru-paru<br />
Vaskularisasi paru-paru<br />
Meningkat, menurun, atau normal<br />
Lebih sedikit, lebih besar daripada bagian atas<br />
Efusi pleura, tketumpulan sudut costophrenicus<br />
Fracture atau lesion pada tulang rusuk, clavicula, dan spina<br />
Mengecek posisi pembuluh<br />
Mengecek lagi apa yang kita anggap normal dan melihat type blind spot (bercak yang samar-samar)<br />
Di belakang jantung<br />
Di belakang hemidiaphragma<br />
Di apex paru-paru<br />
Adakah pneumothorax?<br />
Sudut costophrenicus<br />
Dinding dada<br />
Lesion tulang rusuk<br />
Pundak<br />
Melihat film-film yang lalu, bukan hanya yang paling baru<br />
Memutuskan apa yang ditemukan dan lokasinya<br />
Memberikan diagnosis yang berbeda yang berhubungan dengan riwayat klinis.<u><br /><b><br /></b></u><u><b>THORAX PA</b></u> <br />
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
Untuk posisi Thorax Pa diusahakan pasien berdiri / duduk karena
diafragma berada pada ukuran terendah dan untuk mengurangi pembesaran
jantung, pada pemeriksaan jantung digunakan foto PA dengan FFD 120 – 180
cm karena pada jarak tersebut ukuran jantung berada pada ukuran
sebenarnya.<b></b></div>
Skapula tidak akan menutupi daerah
paru. Besar jantung dapat diperkirakan dengan lebih mudah. Tulang rusuk
anterior tidak tampak jelas, sedang rusuk di bagian belakang semuanya
menuju ke arah tulang punggung. Pada posisi ini kamera berada di
belakang pasien.<br />
Posisi Pasien<br />
Pasien berdiri dengan dada menempel kaset / stand chest dan batas atas kaset kira-kira 3-5 cm di atas shoulder joint<br />
Posisi Obyek<br />
Tempatkan MSP tubuh berada pada tengah kaset, letakkan dagu pada atas kaset / chest stand.<br />
Letakkan
kedua punggung tangan di atas crista iliaka / hip dan rotasikan kedua
elbow ke anterior sehingga shoulder menyentuh bagian kaset dan scapula
tertarik ke arah lateral (untuk menghindari superposisi scapula dengan
paru-paru)<br />
Usahakan pasien inspirasi penuh pada saat eksposi<br />
Usahakan kedua shoulder simetris kanan kiri untuk menghindari ketidaksimetrisan paru<br />
Usahakan rambut tidak ada yang menutupi bagian obyek yang difoto<b></b><br />
<br />
CR :<br />
Tegak lurus film<br />
CP : Pada MSP kira-kira pada vertebra thoracal V / Angulus Inferior Scapularis<br />
Faktor Eksposi : 63 kV, 16 mAs dengan grid<br />
Kriteria : Tampak gambaran trachea, lungs, arcus aorta dan jantung<br />
Scapula tidak menutupi gambaran paru-paru<br />
Kedua costal margin dan sinus costoprenikus tidak terpotong<br />
Kedua paru simetris dilihat dari jarak costal margin ke columna vertebra dan jarak acromioclavicular joint simetris<br />
Tampak juga gambaran thoracal I-VII sebagai indikasi kV yang cukup<br />
<img alt="thoraxpa" src="http://img97.imageshack.us/img97/9182/thoraxpa.jpg" style="border: 0px solid; margin: 0px;" /> <br />
<div align="justify">
<img alt="normalpa" height="305" src="http://img690.imageshack.us/img690/7041/normalpa.jpg" style="border: 0px solid; margin: 0px;" width="320" /> </div>
<br />
<div align="justify">
<b>THORAX AP</b></div>
Skapula tidak akan
menutupi daerah paru. Besar jantung dapat diperkirakan dengan lebih
mudah. Tulang rusuk anterior tidak tampak jelas, sedang rusuk di bagian
belakang semuanya menuju ke arah tulang punggung. Pada posisi ini
kamera berada di belakang pasien. Posisi ini digunakan apabila pasien
tidak dapat berdiri.<br />
apabila pasien tidak dapat duduk. Pasien
akan lebih sulit menarik nafas dalam, sehingga diafragma akan lebih
tinggi. Jika ada cairan di paru atau di rongga pleura, maka hal ini
tidak begitu jelas terlihat karena cairan cenderung hanya melapisi
permukaan posterior paru. <b><br /></b> <br />
<div align="justify">
<b>Posisi Pasien</b> </div>
<div align="justify">
Tidur terlentang di atas meja pemeriksaan dengan kedua tangan di samping tubuh</div>
<div align="justify">
<b>Posisi Obyek</b> </div>
<div align="justify">
MSP tubuh sejajar dengan garis tengah meja pemeriksaan / tengah kaset, batas atas 3-5 cm di atas shoulder joint. </div>
<div align="justify">
Jika
memungkinkan fleksikan elbow, pronasikankan tangan serta letakkan
kedua tangan pada hips untuk meminimalkan gambaran scapula ke arah
lateral.</div>
<div align="justify">
Usahakan shoulder simetris kanan kiri dan inspirasi penuh jika memungkinkan</div>
<div align="justify">
<b>CR</b> </div>
<div align="justify">
sinar tegak lurus film</div>
<div align="justify">
<b>CP</b> </div>
<div align="justify">
Menuju manubrium (Vertebta Thoracal VII) </div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
<b>Kriteria</b> </div>
<div align="justify">
karena
jauh dari film maka gambaran aorta dan jantung mengalami magnifikasi
serta gambaran paru-paru terlihat lebih kecil dibandingkan posisi PA
karena bayangan diafragma.</div>
<div align="justify">
clavicula lebih tinggi dan ribs terlihat lebih horisontal</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
<u><br /><b>THORAX LATERAL</b></u> </div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
Gunakan FFD 120-180 cm<br />
Gunakan
lateral kiri untuk memperlihatkan gambaran jantung dan paru-paru kiri
dan lateral kanan untuk memperlihatkan paru-paru kanan.</div>
<b>Posisi Pasien</b><br />
Pasien
berdiri true lateral dengan bagian yang diperiksa menempel film
menempel kaset / stand chest dan batas atas kaset kira-kira 3-5 cm di
atas shoulder joint. Batas atas servikal VII<br />
<b>Posisi Obyek</b><br />
Tempatkan
MSP pasien sejajar dengan garis tengah kaset. Tempatkan tangan ke atas
dengan elbow fleksi serta kedua antebrachi bersilang diletakkan di
belakang kepala seperti bantalan dengan kedua tangan memegang elbow.<br />
Usahakan pasien bernapas dan ekspirasi penuh untuk memaksimalkan area paru-paru<br />
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
</div>
<b>CP</b><br />
Sinar tegak lurus film<br />
<b>CR</b><br />
5 cm kearah anterior menuju mid axillary line pada vertebra thoracal VII<br />
<b>Faktor Eksposi</b><br />
125 kV, 12 mAs dengan grid atau<br />
60 kV, 50 mAs dengan grid<br />
<b>Kriteria</b><br />
Bagian superior ribs saling superposisi<br />
Sternum dalam posisi true lateral<br />
Angulus costoprenicus tidak boleh terpotong<br />
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
<img alt="normallat" src="http://img301.imageshack.us/img301/5566/normallat.jpg" style="border: 0px solid; margin: 0px;" /><img alt="thoraxlat" src="http://img692.imageshack.us/img692/9274/thoraxlat.jpg" style="border: 0px solid; margin: 0px;" /> </div>
<b>PERBEDAAN FOTO THORAX PA DENGAN AP</b> <br />
Pengambilan foto ini yang paling sering dilakukan pada pasien gawat,
misalnya di ruang rawat darurat atau rawat intensif. Biasanya hasil foto
”portable” akan sedikit lebih buruk dibanding foto yang diambil di
radiologi.<br />
Pada foto dapat dilihat tulang rusuk melandai ke
bawah, jantung akan lebih besar dan semakin membesar apabila jarak
fokus terhadap pasien lebih dekat. Skapula tampak di atas daerah paru.
Cara mengambil pasien berbaring dengan film diletakkan di punggung
pasien dan kamera berada kira-kira 1,5 meter di depan pasien. Akan
lebih baik jika pasien ditidurkan dalam posisi 450 dan pemotretan
dilakukan saat inspirasi.<br />
AP dengan FFD 120 cm<br />
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
<img alt="14359382" src="http://img694.imageshack.us/img694/4296/14359382.jpg" style="border: 0px solid; margin: 0px;" /> </div>
<div align="justify">
AP dengan FFD 90 cm</div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
<img alt="99893279" src="http://img688.imageshack.us/img688/7356/99893279.jpg" style="border: 0px solid; margin: 0px;" /> </div>
<div align="justify">
</div>
<div align="justify">
Ini adalah film PA di kiri AP dibandingkan dengan film telentang di sebelah kanan.<br />
AP
menunjukkan perbesaran jantung dan pelebaran mediastinum. Bila
memungkinkan pasien harus digambarkan dalam posisi tegak lurus PA. AP
tinjauan kurang berguna dan harus disediakan untuk pasien yang sangat
sakit tidak dapat berdiri tegak.</div>
<div align="justify">
</div>
<br />
<b><u>THORAX RAO / LAO (PA OBLIK)</u></b>Proyeksi ini digunakan untuk melihat area maksimum dari paru-paru RAO untuk melihat bagian kanan dan LAO bagian kiri <br />
<b>Posisi Pasien</b><br />
Pasien berdiri posisi PA atau tengkurap di atas meja pemeriksaan dan MSP tubuh sejajar dengan garis tengah kaset.<br />
<b>Posisi Obyek</b><br />
Rotasikan
pasien membentuk sudut 45 derajat atau 55 – 60 untuk menilai jantung
serta aorta. Batas atas kaset 3 cm di atas shoulder joint<br />
<i><br /><b>LAO</b></i><br />
Merotasikan
pasien ke kanan dengan cara tangan kiri lurus dan tangan kanan fleksi
dan menahan saat badan dirotasikan berikut dengan kaki kanan fleksi
untuk menahan bagian pelvis ketika rotasi agar obyek benar-benar true
oblik.<br />
<i><br /><b>RAO</b></i><br />
Merotasikan
pasien ke kiri dengan cara tangan kanan lurus dan tangan kiri fleksi
dan menahan saat badan dirotasikan berikut dengan kaki kiri fleksi
untuk menahan bagian pelvis ketika rotasi agar obyek benar-benar true
oblik. Foto dibuat saat inspirasi penuh<br />
<b>CR </b>: Sinar tegak lurus menuju ke tengah film<br />
<b>CP</b> : Pada vertebra Thoracal VII<br />
<br />
<b>Faktor Eksposi</b> : 63 kV dan 25 mAs dengan grid <br />
<table border="0"> <tbody>
<tr> <td><div align="center">
<img alt="posisithoraxrao" src="http://img109.imageshack.us/img109/4165/posisithoraxrao.jpg" style="border: 0px solid; margin: 0px;" /> </div>
<div align="center">
RAO</div>
</td> <td align="center"><img alt="posisithoraxlao" src="http://img4.imageshack.us/img4/3029/posisithoraxlao.jpg" style="border: 0px solid; margin: 0px;" /> <br />
LAO</td> </tr>
</tbody> </table>
<div align="justify">
<b>Kriteria</b><i><b> </b></i></div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
<i><b>LAO</b></i> </div>
<div align="justify">
Terlihat area maksimum dari paru-paru kiri dengan susunan serabut-serabut brochialus<br />
Tampak trachea<br />
Tampak gambaran paru-paru kanan yang mengalami pemendekkan<br />
Tampak jantung, arcus aorta dan aorta</div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
<i><b>RAO</b></i><br />
Terlihat area maksimum dari paru-paru kanan dengan susunan serabut-serabut brochialus<br />
Tampak trachea<br />
Tampak gambaran paru-paru kiri yang mengalami pemendekkan<br />
Posisi
ini dapat untuk melihat gambaran atrium kiri, pulmonary arteri, bagian
anterior dari apex ventrikel kiri dan ruang retrocardiac kanan.<br />
Bila diberi kontras (OMD) foto RAO dapat untuk melihat jelas bagian esophagus </div>
<table border="0"> <tbody>
<tr> <td align="center"><img alt="thoraxrao" src="http://img39.imageshack.us/img39/4475/thoraxrao.jpg" style="border: 0px solid; margin: 0px;" /> <br />
RAO</td> <td align="center"><img alt="thoraxlao" src="http://img412.imageshack.us/img412/8606/thoraxlao.jpg" style="border: 0px solid; margin: 0px;" /> <br />
LAO</td></tr>
</tbody></table>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
<u><b>RPO dan LPO (AP Oblik)</b></u><br />
Posisi
ini digunakan ketika pasein tidak dapat prone / telengkup. Radiografi
ini hasilnya hampir sama. RPO berhubungan dengan LAO dan LPO
berhubungan dengan RAO. RPO digunakan untuk melihat area dari paru kanan
dan LPO bagian paru kiri sehingga dapat disimpulkan bahwa bagian yang
dekat dengan film merupakan gambaran paru-paru yang paling jelas. </div>
<b>Posisi Pasien</b><br />
Tidur telentang di atas meja pemeriksaan<br />
<b>Posisi Obyek</b><br />
Rotasikan
pasien membentuk sudut 45 derajat ke arah yang diinginkan (LPO / RPO)
seiring dengan merotasikan hip. Untuk LPO letakkan tangan kanan di
belakang tubuh untuk fiksasi / penahan bobot tubuh dan tangan kiri
letakkan sebagai bantalan kepala. Untuk RPO sebaliknya. Fleksikan kaki
sebagai fiksasi agar obyek yang di foto true oblik. Foto ini dibuat saat
inspirasi penuh<br />
<b>CR</b><br />
Sinar tegak lurus film<br />
<b>CP</b><br />
Vertebra thoracal IV untuk paru-paru<br />
Vertebra thoracal V untuk jantung<br />
<b>Faktor Eksposi</b><br />
63 kV dan 25 mAs dengan grid<br />
<b>Kriteria</b><br />
Untuk
LAO terlihat gambaran seperti RPO dan sebaliknya namun area paru-paru
cenderung mengalami pemendekan karena magnifikasi dari diafragma.\<br />
Jantung dan aorta mengalami magnifikasi dikarenakan ada jarak antara obyek tersebut dengan film <br />
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
Sumber: </div>
<div align="justify">
<a href="http://dadang-saksono.blogspot.com/2010/07/teknik-pemeriksaan-radiografi-thorax.html">http://dadang-saksono.blogspot.com/2010/07/teknik-pemeriksaan-radiografi-thorax.html</a> </div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="justify">
</div>
<br />
<div align="justify">
</div>
andiintanhttp://www.blogger.com/profile/09376936551989811096noreply@blogger.com0