Teknik Pemeriksaan Radiografi Thorax
ANATOMI
TUJUAN Tujuan pemeriksan foto toraks :
Menilai adanya kelainan jantung, misalnya : kelainan letak
jantung, pembesaran atrium atau ventrikel, pelebaran dan penyempitan
aorta.
Menilai kelainan paru, misalnya edema paru, emfisema paru, tuberkulosis paru.
Menilai adanya perubahan pada struktur ekstrakardiak.
Gangguan pada dinding toraks • Fraktur iga • Fraktur sternum
Gangguan rongga pleura • Pneumotoraks • Hematotoraks • Efusi pleura
Gangguan pada diafragma • Paralisis saraf frenikus
Menilai letak alat-alat yang dimasukkan ke dalam organ di rongga toraks misalnya: EET, CVP, NGT dll.
BAGAIMANA MEMBACA FOTO THORAX?
Menentukan umur, jenis kelamin, dan riwayat pasien
Mengidentifikasi proyeksi dan teknik yang digunakan:
AP, PA, laterl, portable, atau standard distance
Mengidentifikasi posisi pasien:
Upright, supine, decubitus, lordosis
Melihat cara bernapas pasien
Adequate, hipoinflasi, hiperinflasi
Mengidentifikasi abnormalitas yang jelas dan umum
Ukuran jantung, besar atau normal
Bentuk jantung, pembesaran rongga yang spesifik
Contour/garis di bagian atas medistinal
Memeriksa aliran udara, penyimpangan trachea
Kesimettrisan paru-paru
Adakah pergeseran kea rah mediastinal?
Posisi hilus
Infiltrasi, massa, atau nodule paru-paru
Vaskularisasi paru-paru
Meningkat, menurun, atau normal
Lebih sedikit, lebih besar daripada bagian atas
Efusi pleura, tketumpulan sudut costophrenicus
Fracture atau lesion pada tulang rusuk, clavicula, dan spina
Mengecek posisi pembuluh
Mengecek lagi apa yang kita anggap normal dan melihat type blind spot (bercak yang samar-samar)
Di belakang jantung
Di belakang hemidiaphragma
Di apex paru-paru
Adakah pneumothorax?
Sudut costophrenicus
Dinding dada
Lesion tulang rusuk
Pundak
Melihat film-film yang lalu, bukan hanya yang paling baru
Memutuskan apa yang ditemukan dan lokasinya
Memberikan diagnosis yang berbeda yang berhubungan dengan riwayat klinis.
THORAX PA
Untuk posisi Thorax Pa diusahakan pasien berdiri / duduk karena
diafragma berada pada ukuran terendah dan untuk mengurangi pembesaran
jantung, pada pemeriksaan jantung digunakan foto PA dengan FFD 120 – 180
cm karena pada jarak tersebut ukuran jantung berada pada ukuran
sebenarnya.
Skapula tidak akan menutupi daerah
paru. Besar jantung dapat diperkirakan dengan lebih mudah. Tulang rusuk
anterior tidak tampak jelas, sedang rusuk di bagian belakang semuanya
menuju ke arah tulang punggung. Pada posisi ini kamera berada di
belakang pasien.Posisi Pasien
Pasien berdiri dengan dada menempel kaset / stand chest dan batas atas kaset kira-kira 3-5 cm di atas shoulder joint
Posisi Obyek
Tempatkan MSP tubuh berada pada tengah kaset, letakkan dagu pada atas kaset / chest stand.
Letakkan kedua punggung tangan di atas crista iliaka / hip dan rotasikan kedua elbow ke anterior sehingga shoulder menyentuh bagian kaset dan scapula tertarik ke arah lateral (untuk menghindari superposisi scapula dengan paru-paru)
Usahakan pasien inspirasi penuh pada saat eksposi
Usahakan kedua shoulder simetris kanan kiri untuk menghindari ketidaksimetrisan paru
Usahakan rambut tidak ada yang menutupi bagian obyek yang difoto
CR :
Tegak lurus film
CP : Pada MSP kira-kira pada vertebra thoracal V / Angulus Inferior Scapularis
Faktor Eksposi : 63 kV, 16 mAs dengan grid
Kriteria : Tampak gambaran trachea, lungs, arcus aorta dan jantung
Scapula tidak menutupi gambaran paru-paru
Kedua costal margin dan sinus costoprenikus tidak terpotong
Kedua paru simetris dilihat dari jarak costal margin ke columna vertebra dan jarak acromioclavicular joint simetris
Tampak juga gambaran thoracal I-VII sebagai indikasi kV yang cukup
THORAX AP
Skapula tidak akan
menutupi daerah paru. Besar jantung dapat diperkirakan dengan lebih
mudah. Tulang rusuk anterior tidak tampak jelas, sedang rusuk di bagian
belakang semuanya menuju ke arah tulang punggung. Pada posisi ini
kamera berada di belakang pasien. Posisi ini digunakan apabila pasien
tidak dapat berdiri.apabila pasien tidak dapat duduk. Pasien akan lebih sulit menarik nafas dalam, sehingga diafragma akan lebih tinggi. Jika ada cairan di paru atau di rongga pleura, maka hal ini tidak begitu jelas terlihat karena cairan cenderung hanya melapisi permukaan posterior paru.
Posisi Pasien
Tidur terlentang di atas meja pemeriksaan dengan kedua tangan di samping tubuh
Posisi Obyek
MSP tubuh sejajar dengan garis tengah meja pemeriksaan / tengah kaset, batas atas 3-5 cm di atas shoulder joint.
Jika
memungkinkan fleksikan elbow, pronasikankan tangan serta letakkan
kedua tangan pada hips untuk meminimalkan gambaran scapula ke arah
lateral.
Usahakan shoulder simetris kanan kiri dan inspirasi penuh jika memungkinkan
CR
sinar tegak lurus film
CP
Menuju manubrium (Vertebta Thoracal VII)
Kriteria
karena
jauh dari film maka gambaran aorta dan jantung mengalami magnifikasi
serta gambaran paru-paru terlihat lebih kecil dibandingkan posisi PA
karena bayangan diafragma.
clavicula lebih tinggi dan ribs terlihat lebih horisontal
THORAX LATERAL
Gunakan FFD 120-180 cm
Gunakan lateral kiri untuk memperlihatkan gambaran jantung dan paru-paru kiri dan lateral kanan untuk memperlihatkan paru-paru kanan.
Posisi PasienGunakan lateral kiri untuk memperlihatkan gambaran jantung dan paru-paru kiri dan lateral kanan untuk memperlihatkan paru-paru kanan.
Pasien berdiri true lateral dengan bagian yang diperiksa menempel film menempel kaset / stand chest dan batas atas kaset kira-kira 3-5 cm di atas shoulder joint. Batas atas servikal VII
Posisi Obyek
Tempatkan MSP pasien sejajar dengan garis tengah kaset. Tempatkan tangan ke atas dengan elbow fleksi serta kedua antebrachi bersilang diletakkan di belakang kepala seperti bantalan dengan kedua tangan memegang elbow.
Usahakan pasien bernapas dan ekspirasi penuh untuk memaksimalkan area paru-paru
Sinar tegak lurus film
CR
5 cm kearah anterior menuju mid axillary line pada vertebra thoracal VII
Faktor Eksposi
125 kV, 12 mAs dengan grid atau
60 kV, 50 mAs dengan grid
Kriteria
Bagian superior ribs saling superposisi
Sternum dalam posisi true lateral
Angulus costoprenicus tidak boleh terpotong
Pengambilan foto ini yang paling sering dilakukan pada pasien gawat, misalnya di ruang rawat darurat atau rawat intensif. Biasanya hasil foto ”portable” akan sedikit lebih buruk dibanding foto yang diambil di radiologi.
Pada foto dapat dilihat tulang rusuk melandai ke bawah, jantung akan lebih besar dan semakin membesar apabila jarak fokus terhadap pasien lebih dekat. Skapula tampak di atas daerah paru. Cara mengambil pasien berbaring dengan film diletakkan di punggung pasien dan kamera berada kira-kira 1,5 meter di depan pasien. Akan lebih baik jika pasien ditidurkan dalam posisi 450 dan pemotretan dilakukan saat inspirasi.
AP dengan FFD 120 cm
AP dengan FFD 90 cm
Ini adalah film PA di kiri AP dibandingkan dengan film telentang di sebelah kanan.
AP menunjukkan perbesaran jantung dan pelebaran mediastinum. Bila memungkinkan pasien harus digambarkan dalam posisi tegak lurus PA. AP tinjauan kurang berguna dan harus disediakan untuk pasien yang sangat sakit tidak dapat berdiri tegak.
AP menunjukkan perbesaran jantung dan pelebaran mediastinum. Bila memungkinkan pasien harus digambarkan dalam posisi tegak lurus PA. AP tinjauan kurang berguna dan harus disediakan untuk pasien yang sangat sakit tidak dapat berdiri tegak.
THORAX RAO / LAO (PA OBLIK)Proyeksi ini digunakan untuk melihat area maksimum dari paru-paru RAO untuk melihat bagian kanan dan LAO bagian kiri
Posisi Pasien
Pasien berdiri posisi PA atau tengkurap di atas meja pemeriksaan dan MSP tubuh sejajar dengan garis tengah kaset.
Posisi Obyek
Rotasikan pasien membentuk sudut 45 derajat atau 55 – 60 untuk menilai jantung serta aorta. Batas atas kaset 3 cm di atas shoulder joint
LAO
Merotasikan pasien ke kanan dengan cara tangan kiri lurus dan tangan kanan fleksi dan menahan saat badan dirotasikan berikut dengan kaki kanan fleksi untuk menahan bagian pelvis ketika rotasi agar obyek benar-benar true oblik.
RAO
Merotasikan pasien ke kiri dengan cara tangan kanan lurus dan tangan kiri fleksi dan menahan saat badan dirotasikan berikut dengan kaki kiri fleksi untuk menahan bagian pelvis ketika rotasi agar obyek benar-benar true oblik. Foto dibuat saat inspirasi penuh
CR : Sinar tegak lurus menuju ke tengah film
CP : Pada vertebra Thoracal VII
Faktor Eksposi : 63 kV dan 25 mAs dengan grid
RAO
| LAO |
Kriteria
LAO
Terlihat area maksimum dari paru-paru kiri dengan susunan serabut-serabut brochialus
Tampak trachea
Tampak gambaran paru-paru kanan yang mengalami pemendekkan
Tampak jantung, arcus aorta dan aorta
Tampak trachea
Tampak gambaran paru-paru kanan yang mengalami pemendekkan
Tampak jantung, arcus aorta dan aorta
RAO
Terlihat area maksimum dari paru-paru kanan dengan susunan serabut-serabut brochialus
Tampak trachea
Tampak gambaran paru-paru kiri yang mengalami pemendekkan
Posisi ini dapat untuk melihat gambaran atrium kiri, pulmonary arteri, bagian anterior dari apex ventrikel kiri dan ruang retrocardiac kanan.
Bila diberi kontras (OMD) foto RAO dapat untuk melihat jelas bagian esophagus
Terlihat area maksimum dari paru-paru kanan dengan susunan serabut-serabut brochialus
Tampak trachea
Tampak gambaran paru-paru kiri yang mengalami pemendekkan
Posisi ini dapat untuk melihat gambaran atrium kiri, pulmonary arteri, bagian anterior dari apex ventrikel kiri dan ruang retrocardiac kanan.
Bila diberi kontras (OMD) foto RAO dapat untuk melihat jelas bagian esophagus
RAO | LAO |
RPO dan LPO (AP Oblik)
Posisi ini digunakan ketika pasein tidak dapat prone / telengkup. Radiografi ini hasilnya hampir sama. RPO berhubungan dengan LAO dan LPO berhubungan dengan RAO. RPO digunakan untuk melihat area dari paru kanan dan LPO bagian paru kiri sehingga dapat disimpulkan bahwa bagian yang dekat dengan film merupakan gambaran paru-paru yang paling jelas.
Posisi PasienPosisi ini digunakan ketika pasein tidak dapat prone / telengkup. Radiografi ini hasilnya hampir sama. RPO berhubungan dengan LAO dan LPO berhubungan dengan RAO. RPO digunakan untuk melihat area dari paru kanan dan LPO bagian paru kiri sehingga dapat disimpulkan bahwa bagian yang dekat dengan film merupakan gambaran paru-paru yang paling jelas.
Tidur telentang di atas meja pemeriksaan
Posisi Obyek
Rotasikan pasien membentuk sudut 45 derajat ke arah yang diinginkan (LPO / RPO) seiring dengan merotasikan hip. Untuk LPO letakkan tangan kanan di belakang tubuh untuk fiksasi / penahan bobot tubuh dan tangan kiri letakkan sebagai bantalan kepala. Untuk RPO sebaliknya. Fleksikan kaki sebagai fiksasi agar obyek yang di foto true oblik. Foto ini dibuat saat inspirasi penuh
CR
Sinar tegak lurus film
CP
Vertebra thoracal IV untuk paru-paru
Vertebra thoracal V untuk jantung
Faktor Eksposi
63 kV dan 25 mAs dengan grid
Kriteria
Untuk LAO terlihat gambaran seperti RPO dan sebaliknya namun area paru-paru cenderung mengalami pemendekan karena magnifikasi dari diafragma.\
Jantung dan aorta mengalami magnifikasi dikarenakan ada jarak antara obyek tersebut dengan film
Sumber:
0 komentar: